Senin, 10 November 2008

AMROZI CS

Amrozi, Ali Gufron alias Muklas, Abdul Azis alias Imam Samudra telah di eksekusi mati oleh regu tembak di lembah Nirbaya, Cilacap, Jawa tengah hari Ahad ( 9/11 ) . Jenazah telah di pulangkan dan di kebumikan di kampung halamanya .
Proses eksekusi berjalan dengan lancar baik sebelum ataupun sesudah eksekusi dilaksanakan, apa yang dikhawatirkan akan terjadi aksi terror atau pengrusakan fasilitas –fasilitas vital di negeri ini, seperti eksekusi mati terhadap Tibo cs , aksi terror dan terjadi pengrusakan di kupang atas reaksi di hukum matinya Tibocs.
Peristiwa bom Bali 1 terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang tepatnya enam tahun yang lalu. Amrozi menjelaskan bahwa peran utamanya adalah membeli bahan bom berupa karbit satu ton yang di belinya di toko Tidar Surabaya. Adapun tugas ustadz Muklas adalah memberikan semangat untuk melakukan pembomantersebut .Imam Samudra melakukan survey dan konsep penyerangan yang dilakukan tiga bulan sebelum bom diledakan.



Namun setelah peristiwa bom Bali 1 dan di eksekusi matinya Amrozi cs masih menyisakan satu pertanyaan siapa sesungguhnya pelaku utamanya .Menurut para ahli bom tidak mungkin dilakukan oleh Amrozi cs dikarenakan kerusakan yang di timbulkan bom tersebut sangat luar biasa . Seperti yang di tegaskan oleh Jendral ( purn ) Ryamizard Ryacudu menjelaskan ketidakmampuan TNI untuk membuat bom sedahsyat itu. Almarhum ZA Maulani, mantan kepala BAKIN era Habibie menjelaskan bahwa bahan bom Bali itu bukan karbit, TNT, atau C4, melainkan mikronuklir.
Sayang sekali, sampai sekarang umat islam tidak mengetahui siapa pelaku sesungguhnya pelaku bom tersebut. Bukti-bukti yang menguatkan bahwa bukan Amrozi cs yang melakukan pemboman tersebut. Joe Vialls investigator bom independen Australia yang wafat 2005 lalu,dikutip dari situsnya www.thetruthseeker.co.uk/columnist.sp?Id=3 dengan tiga judul artikel: Bali Micro Nuke Buried By western Media, Bali Micro Nuke-lack of Radiation Confuses “Expert”, dan Micro Nuke Used in Bali “Terrorist” Lookalike Attack, menegaskan bahwa adanya cendawan panas, kawah, cahaya, dan listrik mati sebelum ledakan bom membuktikan bahwa bom yang meledak di Bali adalah bom mikronuklir, bahkan saksi lain Kapten Rodney Cox, yang menyaksikan bom itu meledak membuat tulisan yang dimuat di situs Army Australia namun dihapus mungkin laporanya biasa membuat masalah bagi Australia dan pelaku sesungguhnya
Terrorisme, Radikalisme, Fundamentalisme, HAM, dll adalah dalih yang kerap dialamatkan kepada islam tentunya bukan tanpa maksud dan tujuan ( Harus Tanya pada paman sam dan antek-anteknya kaliii ). Ketika umat islam yang dizalimi para pendekar HAM,anti kekerasan, atau apapun namanya mereka diam seribu bahasa seperti yang kehilangan tajinya untuk menuntun keadilan atau menyeret para pelaku terroris yang sebenarnya ( Amerika dan antek-anteknya ) ke pengadilan. Hati-hati anda para ustadz, berjanggut, dan berjidat hitam untuk membeli karbit bias-bisa dituduh terroris lho. Sudah saatnya umat islam untuk merapatkan barisan, bersatu padu untuk melawan musuh-musuh islam. ALLOHUAKBAR….ALLOHUAKBAR, berjuang terus para mujahid surga sudah tidak sabar menanti kita ALLOHUAKBAR….ALLOHUAKBAR.

Sabtu, 13 September 2008

Tragedi Black September (11 September 2001) terjadi tujuh tahun yang lalu. Tapi aksi terorisme denagan menabrakan dua pesawat penumpang komersil di pusat Kota New York sampai merobohkan World Trade Center agaknya merupakan tragedi yang sulit dilupakan Barat terutama AS.
Orang yang dianggap paling bertanggung jawab dalam serangkaian perbuatan teror tersebut adalah Osama bin Laden. Akibatnya, Afgahanistan yang saat itu dituduh sebagai pusat gerakan Alqaidah
Diserang militer AS. Hasilnya, kekuasaan Taliban digulingkan karena dituduh memberi perlindungan pada Osama.
Belum puas, AS menggempur Irak dan Saddam Hussein diturunkan secara paksa dari jabatannya
Sebagai presiden Irak, diadili, dan dihukum mati atas tuduhan kejahatan kejahatan kemanusiaan pada kaum Kurdi. Korban yang meninggal akibat serangan AS di Afghanistan dan Irak saat itu jauh lebih banyak dari tragedi September.



Untuk membalas kematian 2.000 orang di WTC, AS menghilangkan nyawa tidak kurang dari 10 ribu manusia di Afghanistan dan Irak, hanya untuk mencari Osama dan anggotanya. Ternyata pasca kejadian september tersebut barat punya kepentingan menggiring opini dunia, yaitu Islam sebagai agama teroris dan disebarkan melalui kekerasan. Seperti hasil jajak pendapat di CNN pada 13 Juni 2002
Suara terbanyak menginginkan perubahan paradigma dari war against terrorism menjadi war against Islamism. Termasuk makna jihad pun diartikan secara negatif, menunjuk pada kekerasan fisik, pembantaian, pembunuhan, dan bom bunuh diri. Saat jihad disebut Barat membayangkan bentuk-bentuk kekersan fisik dan perang. Seperti pidato kontroversial Paus Benedictus XVI pada 12 September
2006 di aula Magna University Rogensburg dengan mengutip pernyataan Kaisar Byzantium, Manuel II Paleologus yang menyebut ajaran Nabi SAW membawa ajaran iman dengan pedang.

Rabu, 20 Agustus 2008

“The Spirit of Ramadhan” dari Erwin Gutawa Orchestra
Gagasan Penyegaran Musik dan DakwahOleh
John JS

Jakarta - Baltimore adalah kota independen sekaligus kota terbesar di negara bagian Maryland, Amerika Serikat. Dulu, tempat itu digunakan sebagai salah satu akses masuk para imigran yang ingin mengadu nasib di Amerika Serikat.
Kota itu kini dengan cepat berkembang sebagai kota industri. Maka tidak heran jika penduduknya pun beragam, dari bangsa Eropa, Afro Amerika, sampai dengan Asia. Kota itu juga rawan kriminalitas, pada 2007 Baltimore berada di peringkat 12 kota berbahaya di Amerika Serikat.
MungkinJakarta – Menghibur publik di bulan Ramadan dengan semangat spiritual melalui lagu, musik dan puisi, mungkin sudah biasa terjadi. Tetapi, bila muatannya dikemas oleh

pemusik Erwin Gutawa dan penata artistik Jay Subyakto, pasti menyimpan rasa ingin tahu.
eduanya sering menciptakan pentas musik berjaminan menawan, yang terbukti banget saat menangani 3 Diva (Ruth Sahanaya, Kris Dayanti, Titi DJ), termasuk konser perseorangan dari tiga penyanyi tersebut, hingga tajuk konser penghormatan seperti “Salute to Koes Plus” beberapa waktu silam.
Kali ini, Erwin dan Jay menyodorkan pementasan musik dan puisi Marhaban Ya Ramadhan bertajuk “The Spirit of Ramadhan” yang akan digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada 9 September mendatang.
Jangan heran apabila dua sahabat alumnus Universitas Indonesia itu, kembali menampilkan “kebaruan” pada tontonan berkualitas yang membikin kita penasaran buat menonton.
Secara positif, mereka mempunyai gagasan penyegaran yang tak cuma pada sisi entertainmen seni musik dan sastra saja, tetapi mengajak umat Islam menjelalah ulang kisah teladan dan ajaran Walisongo ketika menyebarkan dakwah di bumi Indonesia.
Mereka ingin menegaskan betapa para sunan Walisongo berdakwah Islam dengan menggunakan manfaat media budaya lokal, sehingga ajaran Islam yang disampaikan menyebar secara damai.
“The Spirit of Ramadhan” yang dikemas oleh Erwin dan Jay, utamanya lagi menampilkan kalangan pemusik dan penyanyi yang sepanjang 20 tahun lebih telah mampu memberikan hiburan rohani buat masyarakat Asia Tenggara. Mereka adalah Bimbo, Raihan, Sulis, Opick, Gigi, Ungu dan Gita Gutawa. Ditambah dengan penampilan sastrawan Taufiq Ismail yang akan membacakan karya-karya puisi keislaman.
Sesungguhnya, konser “Marhaban Ya Ramadhan” ini juga berupaya menjawab kerinduan mereka terhadap pemunculan ramai-ramai dari para penghibur musik surgawi itu di hadapan masyarakat Islam.
“Saya bangga, lantaran kali ini bisa bermain dengan sekelompok orang hebat yang rutin setiap tahun dan tiada habisnya menciptakan dan menyanyikan karya-karya lagu religius,” ungkap Erwin Gutawa di hadapan para wartawan, Jumat (8/8) sore.
Ciri konser yang menggalang kerja sama dengan Venusa Production Indonesia itu pun terbilang istimewa karena menampilkan corak musik religius yang saling beda cara penyampaiannya. Bisa dibayangkan, betapa percampuran usia penonton dan kalangan publik yang nanti akan datang menikmati konser menyambut Idul Fitri tersebut.
Ekspresi penyampaian puji syukur kepada Tuhan yang bakal ditampilkan, sambung Erwin, tentunya membawa pernyataan dan gambaran beragam melalui warna musik mereka yang berlainan.
Namun, dijanjikan Erwin, standar musik konser yang selama ini telah mengharumkan nama Erwin Gutawa Orkestra tetap dijaga dan dijunjung tinggi. “Berbagai rencana dan ide pementasan yang biasa kami lakukan akan tetap terlaksana nanti,” imbuhnya.

Baru Bisa Terlaksana
Perlu diketahui, kata Jay Subyakto, konser seni religius yang berskala besar semacam ini, baru sekarang bisa terlaksana di luar beberapa program musik keagamaan (Islam) yang pernah diproduksi oleh keduanya untuk tayangan televisi.
Segi menarik dari “The Spirit of Ramadhan” ini, menurut Jay, adalah ternyata Islam selama ini tetap menjaga pertahanan kebudayaan Indonesia, dan tak mau membiarkan seni budaya nasional mati.
“Esensi kebudayaan Islam erat dengan kultur Indonesia yang beragam dan hebat,” puji Jay.
Ditegaskan pula oleh Erwin, muatan konser “Marhaban ya Ramadhan” didukung oleh keberadaan 60 pemusik orkes dan 50 anggota paduan suara yang menyajikan ciri khas dan daya karakter pencerahan serta semangat baru dalam suasana bulan Ramadan. Termasuk menampilkan performa spesial dari perkusionis Latin jazz, Steve Hassan Thornton yang kini berdomisili di Kuala Lumpur, Malaysia, dan telah menjadi mualaf. n

Copyright © Sinar Harapan 2008

Selasa, 19 Agustus 2008

RAMADHAN

Assalamualaikum Wr.Wb
Bulan suci RAMADHAN tidak lama lagi kita jelang , bulan yang penuh berkah dan ampunan serta penuh dengan ujian. Dalam menghadapi bulan suci ini kita harus mempersiapkan diri untuk menjalankanya, supaya ibadah puasa kita mendapatkan rahmat dan maghfirah Allah (Mendapatkan Lailatul qadar).

Bertepatan dengan bulan suci ini atas ijin Allah kami telah membuat album pertama religi yang Insyaallah akan beredar bertepatan dengan bulan suci RAMADHAN, album ini berisikan 10 lagu yang di produksi oleh IMR Record dengan title album "Nyanyian Do'a".Harapan kami dengan beredar album ini bisa menjadi salah satu media dakwah yang bisa di apresiasi oleh masyarakat luas. Semoga album ini memotivasi kami untuk mengapai ridho Illahi robbi. Personil El-badr's terdiri dari :
Aji Muslih (Pencipta Lagu,Arransemen,Gitar & Harmonika)
Ten's Juanda (Gitar & arransemen)
Iwan Setiawan (Bass)
Ubad Abdul Kholik (Drum)
Niza Siti Fatimah Azzahra (Vocal)
Chandran Waliyulloh/Jeff (Vocal)
El-badr's Band
Wassalam

/